Makanan Terbaik Sumber Vitamin E – Murah dan Mudah Didapatkan
Makanan Terbaik Sumber Vitamin E – Murah dan Mudah Didapatkan
Sebagai nutrisi yang larut dalam lemak, vitamin E hadir dalam berbagai macam bentuk dengan fungsinya masing-masing. Namun, varian vitamin E yang paling banyak ditemukan dalam makanan dan digunakan oleh tubuh manusia adalah berupa alfa-tokoferol.
Sembari menghadirkan sejumlah manfaat penting, peran utama dari alfa-tokoferol ini adalah bertindak sebagai antioksidan yang mengais elektron lepas atau radikal bebas.
Nah, radikal bebas ini haruslah kita netralisir karena bersifat merusak sel tubuh sehingga berpotensi menghadirkan sejumlah penyakit berbahaya.
Di saat yang bersamaan, vitamin E juga mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh sekaligus mencegah pembentukan gumpalan di arteri jantung.
Tak heran jika nutrisi yang masuk ke dalam keluarga besar antioksidan ini pun mendapatkan perhatian publik semenjak tahun 1980an.
Makanya, makanan sumber vitamin E cukup diburu oleh para pecinta diet sehat untuk kebutuhan tertentu.
Jika kamu berniat untuk meningkatkan asupan nutrisi yang satu ini, pastikan untuk memenuhi kebutuhan tubuh kamu melalui sumber kudapan berikut ini.
Biji Bunga Matahari
Kudapan pertama yang juga sangat menyehatkan hadir dalam biji bunga matahari atau kwaci.
Bayangkan saja, hanya dari 100 gram beratnya saja, biji bunga matahari mampu menyumbang 35,17 mg vitamin E yang siap dikonversi saat memasuki tubuh dan usus kita.
Selain itu, biji bunga matahari juga dikemas dengan berbagai macam nutrisi yang penting bagi tubuh.
Alhasil, mengonsumsi kwaci secukupnya setiap hari tak hanya mempu mencegah kerusakan akibat radikal bebas di tubuh, juga berperan penting dalam membantu mengatur beberapa varian penyakit kronis hingga mematikan.
Kacang Almond
Masih berbicara masalah camilan sehat! Selain enak, kacang almond pun ternyata masuk ke dalam makanan sumber vitamin E terbaik yang bisa kamu dapatkan.
Hanya dari satu ons saja – atau sekitar 23 biji kacang almond – sudah mampu menyediakan 7,3 mg vitamin E yang melimpah.
Sambil membantu memenuhi kebutuhan harian kita terhadap nutrisi imunitas yang satu ini, penelitian juga menghubungkan antara almond dan sejumlah manfaat kesehatan yang dimilikinya, termasuk mengurangi resiko terkena obesitas dan penyakit jantung.
Sebagai bonusnya, tubuh kita pun akan dihadiahi oleh beberapa mineral penting seperti magnesium dan fosfor, serta mikro dan makronutrisi lainnya termasuk riboflavin dan serat.
Kacang Tanah
Jika menurut kamu kacang almond berasa kemahalan, maka alternatifnya bisa mengunyah kacang tanah.
Faktanya, kacang tanah menjadi salah satu camilan paling populer untuk segala macam usia berkat harganya yang cenderung lebih murah sekaligus mudah didapatkan dibandingkan dengan kacang almond.
Ada sekitar 4,9 mg vitamin E di setiap 100 g porsi kacang miliknya.
Tapi ingat, pilihlah kacang tanah yang diproses secara direbus. Kemudian pastikan juga si penjual tak memasukan terlalu banyak bumbu, garam, dan perasa ekstra.
Biar lebih aman, ada baiknya membeli mentahannya kemudian masak sendiri di rumah!
Bayam
Dari camilan kita masuk ke dunia sayur-sayuran.
Bayam sendiri mengandung sekitar 1,2 mg vitamin E per 2 porsinya (2 cangkir). Angka ini tentunya sudah lebih dari cukup dibandingkan dengan sayuran lain yang biasanya tak menyediakan vitamin E sama sekali.
Manfaat vitamin E dalam bayam dapat bertindak pula sebagai antioksidan dan merupakan nutrisi penting untuk penjaga penglihatan, reproduksi, dan kesehatan kulit secara alami dalam jangka panjang.
Untuk itulah, sayuran bayam juga bisa kamu jadikan sebagai teman makan yang pas untuk menjaga agar kulit tetap sehat sekaligus membantu mengurangi peradangan di kulit seperti jerawat.
Labu Kuning atau Merah
Mungkin labu menjadi salah satu makanan sumber vitamin E yang paling populer di kalangan pelaku diet sehat.
Bersama dengan vitamin A dan vitamin C yang dimilikinya, labu akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dari waktu ke waktu – terutama di tengah-tengah masa pandemi seperti sekarang.
Sementara pasokan vitamin E, zat besi, dan folatnya juga akan mencegah kita mudah untuk jatuh sakit.
Bahkan tak hanya daging buahnya saja! Biji labu pun bisa kita makan karena mengandung vitamin E dalam kadar yang tinggi – mirip seperti kwaci.
Nutrisi dalam biji labu tersebut akan memperkuat sistem kekebalan tubuh sekaligus menjaga kesehatan pembuluh darah demi mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.
Paprika Merah
Entah itu masih setengah merah, kuning, atau oranye, paprika merah masih mampu menyediakan sekitar 65% kebutuhan vitamin E harian kita.
Bersama dengan kehadiran vitamin C di dalamnya, vitamin E ini akan berupaya untuk memperlambat proses penuaan tubuh sekaligus menjaga agar kulit tetap awet muda.
Selain itu, paprika merah juga sudah digadang-gadang mampu melindungi tubuh kita dari penyakit berbahaya nan mematikan seperti penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer.
Jika dimakan secara teratur, maka tubuh yang lemah pun secara lambat laun dapat kembali sehat sembari menjaganya agar tidak kembali jatuh sakit.
Alasannya, kandungan vitamin C di dalamnya telah dikaitkan dengan penyembuhkan luka, sementara vitamin E mampu meningkatkan fungsi imunitas.
Hasilnya, tubuh akan terus terhindar dari kata sakit!
Asparagus
Sama halnya seperti jenis varian sayuran hijau lainnya, asparagus juga kaya akan antioksidan dalam bentuk vitamin E, vitamin C, dan glutathione, serta berbagai flavonoid dan polifenol sebagai bonusnya.
Menurut seorang ahli gizi yang berbasis di San Diego bernama Laura Flores mengatakan bahwa Asparagus kaya akan nutrisi anti-radang.
“Selain itu, asparagus juga menyediakan berbagai macam nutrisi antioksidan termasuk vitamin C, beta-karoten, vitamin E, zinc, mangan, dan selenium,” tambahnya.
Namun tetap hati-hati dalam mengonsumsinya karena bisa saja menghadirkan efek samping.
Beberapa yang kurang cocok terhadapnya biasanya akan mengalami gejala seperti:
- Mulut kering.
- Mobilitas usus yang mengalami perlambatan.
- Bau busuk saat buang air kecil.
- Alergi asparagus.
- Perut kembung.
- Turun berat badan secara tak wajar dan tiba-tiba.
Jika kamu mengalami satu atau lebih gejala di atas, segera hentikan asupan asparagus secara total dan cari makanan sumber vitamin E yang lain sebagai alternatifnya.
Selain itu, asparagus juga tak boleh dikonsumsi oleh beberapa golongan tertentu, diantaranya mereka yang tengah menderita penyakit edema dan orang yang tengah mengonsumsi obat anti-hipertensi.
Mangga
Mangga mungkin menjadi alternatif terbaik dari asparagus jika kamu mengalami gejala yang kurang mengenakkan terhadapnya.
Hanya dari satu cangkir potongan mangga saja, tubuh pun sudah dapat dimanjakan oleh 1,5 mg vitamin E.
Buah ini bisa kamu nikmati dengan berbagai macam cara, dimulai dari dimakan langsung, dijadikan sop buah, hingga dalam bentuk smoothies.
Untuk alasan ini jugalah, buah mangga cukup terkenal akan kemampuannya dalam membantu mendukung kulit dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Tak hanya vitamin E saja, juga vitamin A dan C yang berperan besar dalam mencegah tubuh terkena penuaan dini sekaligus melindunginya dari paparan sinar matahari sehari-hari.
Alpukat
Buah yang juga mengandung sekitar 20% kebutuhan vitamin E harian kamu adalah alpukat.
Tak berhenti sampai di sana, tubuh kita pun akan diperkaya dengan berbagai macam nutrisi seperti kalium, omega-3, vitamin C, dan vitamin K – hanya dalam sekali santapan saja.
Menurut USDA sendiri, satu buah alpukat mengandung sekitar 4,16 mg vitamin E dalam bentuk alfa-tokoferol.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa alfa-tokoferol merupakan bentuk vitamin E paling diburu berkat kemampuannya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu mencegah pembentukan gumpalan darah.
Bahkan baru-baru ini, penelitian terhadap alfa-tokoferol untuk pengobatan beberapa jenis kanker tengah dilakukan berkat sifat antioksidan yang dimilikinya.