Komunitas Blogger Perempuan Indonesia

Waspada Bullying Anak

Bila masih awam dengan bullying anak, cobalah jawab beberapa pertanyaan ini:

  • Pernahkah anak pulang ke rumah dengan sedih, penuh keluhan dan amarah?
  • Apakah dia kehilangan minatnya untuk bersekolah?
  • Apakah dia lebih suka menghabiskan banyak waktu sendirian?
  • Apakah dia menghindar untuk pergi sekolah atau keluar rumah dan menghabiskan lebih banyak waktu di depan komputer, tablet, atau ponsel?

Bila itu terjadi, waspadalah!

Itu mungkin gejala anak menjadi korban bullying.

gejala bullying anak makin mengkhawatirkan

Seorang anak yang dibully dapat merasa sangat tidak berdaya, marah, bingung, sendirian, takut dan malu. Penelitian menunjukkan bahwa bullying dapat memiliki efek yang menghancurkan pada korban, termasuk berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Lebih parahnya lagi, efek bully juga dapat menyebabkan masalah lain bagi korban, seperti ketidakhadiran di sekolah, harga diri yang jatuh, hingga selalu menghindar dari berbagai kegiatan sosial lainnya.

Bullying tidak selalu dilihat dari kekerasan fisik, kini bullying bisa muncul dalam berbagai bentuk.

Bullying pada anak merupakan masalah serius yang perlu ditangani, meskipun pelaku pembullyan itu sendiri masihlah anak-anak. Segala bentuk intimidasi tidak dapat diterima. Khususnya intimidasi yang melibatkan kekerasan atau ancamannya saja, akan mendapat perhatian lebih karena dapat menyebabkan cedera mental dan fisik yang serius.

Orang dengan empati normal akan kesulitan untuk memahami mengapa seorang pelaku bully begitu tega untuk menyakiti orang lain.

Yang jelas, bully adalah fenomena yang nyata.

Perilaku ini sering jadi alasan mengapa anak-anak tidak bahagia, depresi atau bahkan tidak dapat berpikir positif tentang diri mereka sendiri.

Ada banyak jenis bullying, seperti bullying fisik, emosional, verbal dan cyber.

Semuanya berbahaya dan merusak. Karena itulah, mengetahui jenis-jenis intimidasi ini dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran orang tua terhadap hal ini. Berikut adalah macam-macam jenis bully yang sangat perlu untuk diwaspadai:

Macam-Macam Bullying Anak

Macam Macam Bullying Anak

1. Bullying Fisik

Bullying fisik adalah tindakan agresif yang dimaksudkan untuk menyakiti, melukai, atau mencederai fisik orang lain. Bullying fisik dapat mencakup tindakan mendorong, mentekel, memukul, menendang ataupun tindakan kasar lainnya. Ini juga dapat melibatkan pencurian, perusakan properti seseorang atau bahkan menyakiti hewan peliharaan.

Saat ini, jenis kasus bullying inilah yang paling sering ditemukan.

Bullying Verbal

2. Bullying Verbal

Bullying verbal adalah bentuk pelecehan yang menggunakan kata-kata atau tulisan untuk mengancam, mengintimidasi, mempermalukan, atau mengucilkan seseorang. Bullying ini biasanya berakhir menjadi jenis bullying fisik.

Bullying jenis ini lebih sulit untuk terindentifikasi dibandingkan bullying fisik. Terutama bagi anak-anak dan remaja yang belum mengembangkan keterampilan mendeteksi dan membedakan berbagai jenis tindakan perundungan.

Bullying verbal adalah tren yang berkembang pesat di kalangan anak-anak usia sekolah, khususnya digunakan oleh para siswi.

Baca juga: 6 Hal Yang Dapat Dilakukan Bersama Anak Untuk Meningkatkan Minat Membacanya

Sekelompok siswi biasanya melakukan agresi verbal terhadap siswi lain. Pelaku bully sengaja menyerang dengan kata-kata demi membuat korban merasa tidak nyaman, bahkan merasa tidak cukup baik untuk hidup yang setara dengan siswa lainnya.

Bullying verbal sangat berpotensi menjadi sangat jahat dan berbahaya.

Contoh bullying secara verbal adalah: berteriak, mengumpat, memfitnah, mencela, menghina, merendahkan, meremehkan, menertawakan seseorang, mengejek agama, keluarga, jenis kelamin, berkomentar diskriminatif tentang bentuk tubuh seseorang, membuat komentar jahat tentang pakaian seseorang, mengancam, menggertak, mempermalukan atau ajakan mengucilkan di depan umum.

Bullying Sosial

3. Bullying Sosial

Penindasan sosial adalah jenis intimidasi khusus yang terjadi di lingkungan sosial dan menggunakan manipulasi seperti gosip atau desas-desus untuk merusak reputasi orang lain.

Penindasan sosial adalah bentuk intimidasi yang sangat berbahaya karena menyebabkan cacat pada reputasi korban di mata teman sebaya sekaligus menyebabkan kerugian emosional dan psikologis pada korban.

Motif di balik intimidasi sosial pun bervariasi.

Terkadang, satu orang atau lebih merasakan superioritas atas orang lain dan ingin semua orang menyadari superioritasnya itu dengan membuat orang lain merasa inferior.

Ini adalah hal yang salah, karena ada cara lain yang lebih baik. Yakni, membuktikan diri dengan bersaing sehat dan meraih prestasi.

Cyber Bullying

4. Cyber Bullying

Cyberbullying adalah bentuk agresi yang melibatkan penggunaan teknologi melalui ponsel, internet, atau situs media sosial. Meski dalam dunia maya, jangan meremehkan hal ini. Penindasan yang terjadi secara online pun sama bahayanya dengan jenis bullying yang lain.

Penindasan dunia maya merupakan masalah yang sangat serius bagi anak-anak dan remaja. Dalam dunia teknologi yang terus berkembang, penting untuk menyadari dan mengikuti kemajuan terbaru untuk melindungi anak-anak dari kemungkinan cyber bullying.

Beberapa orang tua yang aware akan hal ini sudah mengambil inisiatif untuk mengawasi akun Facebook, Twitter, dan media sosial lain yang digunakan anak-anak mereka. Tujuannya bukan untuk mengekang melainkan untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif dari media sosial.

Sekali lagi, meski bukan dunia nyata jangan remehkan cyber bullying.

Perundungan yang dilakukan di dunia maya adalah masalah serius dan siapa pun dapat menjadi korbannya. Korban dapat ditargetkan secara individu atau dalam kelompok.

Pelaku biasanya menargetkan orang-orang yang berbeda dengan dirinya, atau yang tidak mereka sukai. Berbagai hal dilakukan oleh si pelaku, seperti misalnya: men-dislike, mengomentari, memposting ulang, atau me-retweet foto dan video korban. Semua itu dilakukan semata-mata untuk menteror, membuat korbannya terisolasi, malu, cemas atau bahkan takut.

Bullying Seksual

5. Bullying Seksual

Ini tentang membuat korban merasakan dirinya tidak punya pilihan, tidak ada jalan keluar, dan terpaksa menerima perbuatan seksual yang tak diinginkan.

Bullying seksual sering terjadi, terutama pada usia remaja. Jenis bullying ini bahkan tak jarang jadi berlanjut ke pelecehan seksual.

Anak perempuan paling sering menjadi sasaran intimidasi seksual. Hal ini terjadi karena anak perempuan biasanya dilihat sebagai objek seksual semata oleh pelaku.

Meski umumnya yang menjadi korban dari bullying seksual ini adalah anak perempuan, anak laki-laki pun sebenarnya tak aman dari jenis bullying ini.

Baca juga: 7 Cara Menghadapi Kegelisahan Anak Di Situasi Sosial Untuk Perkembangan Sosialnya

Anak laki-laki akan lebih enggan untuk melaporkan kejadian semacam ini. Parahnya, pengalaman yang memalukan ini dapat berdampak pada harga diri serta kepercayaan dirinya untuk menjalin persahabatan dan hubungan di masa depan.

Itulah jenis-jenis bullying yang perlu diwaspadai oleh para orang tua. Perhatikan dan jaga selalu buah hatimu agar kesehatan lahir dan batinnya terjaga. Bila hal itu benar-benar terjadi, segera dekati dan bicara dari hati ke hati dengannya.

Bila dia mulai bicara, jangan sepelekan apa yang menimpanya. Jangan juga men-judge dirinya. Dampingi terus dia untuk menghadapi masalah ini. Support dirinya bila membutuhkan bantuan tangan profesional, sekalipun untuk melapor ke polisi.

Kesimpulannya, bullying adalah masalah serius yang dapat merusak generasi masa depan. Bullying pada anak dapat terjadi di sekolah, di luar rumah, maupun secara online. Bullying berdampak pada korban tanpa memandang usia, ras, etnis, agama atau orientasi seksual mereka. Penting bagi anak-anak untuk mengetahui bahwa orang tua dan guru mereka selalu ada untuk mendengarkan dan membantunya menghadapi masalah seperti ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.