Komunitas Blogger Perempuan Indonesia

Beginilah Cara Tepat Menangani Anak Hiperaktif yang bisa dilakukan di Rumah

Beginilah Cara Tepat Menangani Anak Hiperaktif yang bisa dilakukan di Rumah – Anak adalah anugerah terindah yang wajib disyukuri. Banyak pasangan suami istri yang telah mengarungi hidup bersama selama bertahun-tahun namun tak kunjung juga dikaruniai buah hati. Namun disisi lain, justru mereka yang telah dikaruniai anak kadang suka salah dalam memperlakukan buah hatinya. Salah satu kesalahan tersebut yakni dalam hal memperlakukan dan menyikapi anak hiperaktif.

Ayah-Bunda sering tidak sadar bahwa mereka memiliki anak hiperaktif. Dengan semua tingkah dan lakunya yang cenderung menjengkelkan, Ayah-Bunda dengan mudahnya langsung memberinya label sebagai ‘Anak Nakal’. Padahal buah hati mereka yang hiperaktif, saat itu justru membutuhkan penanganan khusus yang tepat dan serius.

Kurangnya pemahaman tentang Cara Tepat Menangani Anak Hiperaktif menyebabkan salah penanganan pada anak hiperaktif sehingga menimbulkan kerugian besar, terutama bagi masa depan anak itu sendiri. Ayah-Bunda tentunya tidak mau kan, jika masa depan si buah hati berubah suram?

Menyerahkan penanganan anak hiperaktif pada orang lain sepenuhnya pun bukanlah langkah yang bertanggung jawab. Misalnya Bunda mempercayakan penanganan si buah hati sepenuhnya pada gurunya di sekolah atau pada psikolog ternama yang Bunda kunjungi tiap akhir pekan. Langkah ini tidaklah tepat!

Bunda memang boleh melibatkan orang lain untuk turut membantu dan memberi masukkan akan penanganan si kecil. Namun bukan berarti Bunda sebagai orang tua bisa lepas tangan dan duduk diam sambil bersantai.

Bundalah yang harus turun tangan langsung dan mengambil porsi lebih besar dalam menanganinya. Ingat sebanyak apa pun perhatian yang dicurahkan orang lain terhadap anak kita, tak kan jauh lebih besar dari kasih Bunda. Anak kita yang hiperaktif itu lebih membutuhkan uluran kasih sayang Bunda daripada yang lainnya.

Maka dari itu, yuk kita pelajari bagaimana Cara Tepat Menangani Anak Hiperaktif yang bisa Bunda lakukan di rumah. Namun sebelumnya kenali dulu ciri-ciri anak hiperaktif, jangan sampai lagi-lagi Bunda salah labeling.

Ciri-ciri anak hiperaktif:

  1. Tidak bisa memfokuskan perhatian (susah konsentrasi)
  2. Asyik dengan dunianya sendiri
  3. Sulit diajak berkomunikasi
  4. Cenderung susah diatur
  5. Memiliki energi berlebih sehingga aktivitasnya tinggi

Dikarenakan karakternya ini, anak hiperaktif cenderung tidak bisa diam. Ia akan lincah bergerak melakukan apa pun yang menarik perhatiannya. Dalam kehidupan sosial, ia pun cenderung menjadi pengganggu bagi temannya. Karakter anak yang demikian, tentu menjadi PR bagi Bunda dalam menanganinya.

Cara Yang Tepat Dalam Menangani Anak Hiperaktif

  1. Terapkan metoda games dalam pola asuh

Dalam mengasuh anak hiperaktif, Bunda tidak bisa berbaring berleha-leha di depan Televisi menikmati kudapan dan secangkir teh manis sedang anak dibiarkan bermain sendiri. Terlibatlah aktif bermain dengannya.

Laksana seorang tenaga pengajar di kelas yang dituntut menggunakan berbagai metoda untuk menarik minat anak akan pelajaran, begitu pulalah seharusnya Bunda memandang pola asuh. Janganlah mengasuh anak dengan pola yang monoton hingga membuat anak bosan.

Untuk anak yang hiperaktif, Bunda bisa menerapkan metoda games dalam pola asuh. Carilah link games edukatif bagi anak. Libatkan pula anak-anak tetangga dalam permainan tersebut, sehingga anak kita bisa belajar untuk bersaing dengan teman-temannya secara sehat.

  1. Buat surat perjanjian

Buatlah surat perjanjian yang memuat kontrak kesepakatan antara Bunda dengan si buah hati. Misalnya setiap selesai bermain, si kecil harus mau membereskan mainannya kembali. Jika si kecil melanggar kontrak, kita bisa menegur dan mengingatkannya. Kontrak perjanjian tersebut dimaksudkan untuk melatihnya berdisiplin.

  1. Jalin komunikasi

Langkah awal dalam menjalin komunikasi dengannya yakni dengarkanlah ia. Perhatikan sepenuhnya setiap kata yang terucap dari lisannya, lalu tanggapi semuanya dengan sungguh-sungguh. Sisipkan nasihat-nasihat bijak atau bisa pula cerita-cerita syarat makna dalam obrolan Bunda sehari-hari dengannya.

Dengan demikian, ia akan merasa punya teman berbagi cerita. Lambat laun, akan tumbuh pula kepercayaan pada diri anak terhadap kita. Ia pun akan lebih menghargai dan patuh akan setiap kata yang kita ucapkan.

  1. Hindari menghukumnya secara berlebihan

Jika emosi Bunda terpancing oleh tingkah lakunya, jangan serta merta memberikan hukuman. Tidaklah baik memberi hukuman dalam kondisi marah. Tunggulah hingga amarah Bunda mereda. Hukuman yang dilayangkan dalam kondisi marah, akan dijatuhkan secara berlebihan. Bahkan jauh lebih besar dari nilai kesalahan yang dilakukan anak.

Misalnya anak hiperaktif terus saja berlarian di dalam rumah walaupun Bunda sudah berulang kali memperingatkannya untuk diam. Lalu tanpa sengaja, ia menyenggol vas bunga kesayangan Bunda. Saking marahnya, Bunda langsung menjewer kuping, mencubit dan memukuli tubuhnya berulang kali.

Lisan Bunda pun tak mau kalah, ia terus nyerocos mengata-ngatai anak. Keluarlah ucapan-ucapan kasar bahkan mungkin jatuh ucapan laknat pada si anak.

“Dasar anak nakal, anak setan, sudah dibilangin untuk diam gak nurut-nurut….”. Ucap Bunda.

Bunda tidak sadar bahwa sakit fisik akibat pukulan dan cubitan yang dilayangkan akan sembuh seiring waktu, namun sakit hati yang dideritanya bisa berbekas berpuluh-puluh tahun bahkan hingga ia dewasa dan menua.

Maka dari itu ketika marah, lebih baik diamkan saja dia!

Ingatlah barang yang pecah itu hanya berharga beberapa lembar rupiah saja, sedangkan hati yang pecah tak ternilai harganya. Bahkan Bunda tak bisa memperoleh gantinya di toko-toko manapun.

Itulah beberapa Cara Tepat Menangani Anak Hiperaktif yang dapat anda lakukan di rumah. Ingatlah bahwa anak hiperaktif sesungguhnya adalah anak yang cerdas luar biasa. Hanya saja kita sebagai orang tua, harus pintar-pintar menyalurkan kelebihan energi dan kreatifitasnya pada hal-hal positif.